Ingatanku
Saat aku melangkah dengan langkah tertuju arah, angan-angan yang membekas pada ingatanku hanya bayangan kasih. Ketika aku pejamkan mata bayang-bayang yang selalu berdiri di depan mata yang terpejam ,”hanyalah dia”.
Ingatan-ingatan yang tak terhapus, hanyalah ingatan wajah kasih yang selalu tersenyum dengan senyuman yang menghangatkan hati yang rindu akan kekasih, dan apakah dengan itu semua bimbangku akan hilang.
Dan mengapa cinta itu menyakitkan hati?. Menyayat hingga berubah menjadi hati yang penuh sayatan, hingga hilang rasa yang begitu menyakitkan hati ini. Apakah cinta dapat membuat aku gila, dan menjadikan aku linglung untuk selamanya atau sementara.
Dan sunyi hanya membuat aku bisu untuk tak ucapakan rasa ini. Sadarkan aku dari mimpi-mimpi bekuku. Hingga aku membuka mata untuk mengucapkan rasa cinta.
Ungkapkan rasamu
Ketika goresan penaku tersirat untuk tuliskan kata-kata yang aku suka dan carikan kertas yang mengatakan,”jadikan aku teman goresan penamu untuk ungkapkan rasa dalam hatimu, dan jangan kau simpan rasa itu dalam kalbu, karena akan menyesakkan dadamu, lebarkan kata-kata untuk mengurangi beban yang menyesakkan dadammu, renggangkan kata-kata dengan goresan penamu padaku, walu aku tak bisa menasehatimu, tulis semua hingga membuat engkau tenang dan lepas dari bimbang, dan jangan pernah engkau simpan rasa ini sendiri, hinga engkau terbelit dalam benang yang kusut”.
Ketika hati yang gelisah dan hati yang sepi, terkadang rasa ini inginku pungkiri, tapi semakin lama ku pungkiri rasa ini semakin jelas bahwa rindu yang mengebu- gebu jelas dan terang, benar-benar rasa ini tak dapat aku pungkiri, menyesatkan kau akan cintaku pada kekasihku. Rasa yang menghayutkan aku di himpitan kerinduanku, ketika bintang datang menghiburku, adakah rasa yang dapat aku ungkapkan.
Jumat, 01 Oktober 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar